Mahasiswa UBSI Bogor Hibahkan Aplikasi E-Arsip kepada Dinas Sosial Kota Bogor

Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa seorang organisator kampus memiliki kemampuan akademis yang kurang dibanding mahasiswa lainnya. Akan tetapi, hal ini tidak berlaku untuk ketiga mahasiswa UBSI Bogor; yakni: Thifal (12191021), Tantri (12190705) , dan Moch. Faisal Ramdani (12191180 ).

Thifal sendiri merupakan demisioner BEM UBSI BOGOR 2020 - 2021 yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum. Tantri merupakan anggota aktif BEM UBSI bogor yang tengah menjabat sebagai Menteri Luar Negeri BEM UBSI BOGOR. Yang terakhir Faisal, juga merupakan anggota aktif BEM UBSI BOGOR yang tengah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika BEM UBSI BOGOR.

Ketiga mahasiswa ubsi Bogor tersebut menciptakan inovasi sistem informasi E-Arsip Dinas Sosial Kota Bogor sebagai bentuk penyelesaian praktik kerja lapangan (PKL).

E-Arsip dinilai sangat relevan untuk membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam bidang pengarsipan.

"Kami sangat mengapresiasi kontribusi kawan-kawan mahasiswa yang sampai dengan saat ini terus memberikan peran yang signifikan untuk masyarakat. Aplikasi ini akan sangat membantu kami dalam memaksimalkan kinerja para pegawai." Ujar Ruly (Mentor praktik kerja lapangan) 

"Kami sangat berterimakasih kepada mentor kami yang telah membimbing kami selama masa praktek kerja lapangan." Imbuh Thifal. 

Menurut Faisal, "Inovasi ini merupakan bentuk pengamalan terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat. Yang mana semua berkaitan satu sama lain dalam mensinergikan dan terintegrasi bagi karyawan-ti Dinas Sosial Kota Bogor." 

"Setelah menempuh tahap pendidikan dan pengajaran, serta penelitian dan pengembangan, maka yang mesti dilakukan selanjutnya sebagai seorang mahasiswa adalah mengabdi kepada masyarakat. Tapi ia juga tidak boleh lepas akan kewajibannya sebagai mahasiswa, yaitu belajar (akademik)." tambah Faisal.

Thifal juga menambahkan, bahwa sejatinya seorang mahasiswa adalah insan akademik yang akan terus memberikan peranannya dan kontribusinya untuk bangsa ini.

"Sebagai seorang mahasiswa, kita diharapkan mampu mengambil peran dalam kemajuan bumi pertiwi. Kemudian saya tegaskan, bahwa organisasi bukanlah ruang untuk mencari eksistensi, meninggikan gengsi, apalagi mencari perhatian politisi. Bagiku sendiri, organisasi adalah ladang untuk kita tumbuh dan berkembang. Layaknya padi, semakin meninggi maka ia akan semakin menunduk." pungkas Thifal.

Selain itu, Tantri juga mengatakan bahwa semangat berorganisasi sama pentingnya dengan semangat menimba ilmu.

"Berorganisasi itu penting, karena dalam berorganisasi kita akan dihadapkan dengan dinamika yang justru akan menguatkan diri kita. Tapi semangat menimba ilmu juga tidak kalah penting, karena itu adalah kewajiban sebagai seorang mahasiswa". ujar Tantri 

Sebagai pembimbing organisasi, bapak okta sangat bangga memiliki kader yang dapat mengamalkan nilai-nilai perguruan tinggi.

"Saya berharap semangat berorgansasi setiap mahasiswa selalu dibarengi juga dengan semangat menimba ilmu." respon Octa, selaku seorang Pembina BEM UBSI Bogor seraya menutup perjumpaan momen singkat, namun prestisius ini. (OPP).